Halaman

Selasa, 13 September 2011

APLIKASI PFISTER UNTUK PENGUKURAN DAN PENGUMPANAN FINE COAL

          PFISTER merupakan alat untuk menimbang dan mengontrol material yang akan diumpankan ke dalam kiln burner.  Pfister dibangun oleh beberapa sensor untuk membantu proses pengukuran, serta didukung oleh blower  yang berfungsi untuk membantu menembakkan material ke kiln burner.
Gambar PFISTER :






Prinsip Kerja PFister :


         Material fine coal didalam hopper diekstrak ke  prehopper , diantara hopper dan prehopper terdapat rotary valve yang berfungsi sebagai saluran untuk membuka dan menutup keluaran material dari hopper.  Jika prehopper telah penuh dengan material sampai batas level tertentu, maka rotary valve akan menutup untuk menghindari material fine coal melimpah keluar prehopper.
Material fine coal dari prehopper akan diekstrak kembali ke Pfister melalui rotary valve rotor weigh feeder . Material ini akan masuk melalui inlet Pfister dan diteruskan ke weighing section          ( daerah penimbangan pada Pfister ). Selanjutnya material akan masuk ke pneumatic delivery line dan ditembakkan ke kiln burner untuk proses pembakaran. Udara bertekanan yang digunakan untuk menembakkan material ke kiln burner dihasilkan oleh blower. Udara bertekanan ini akan mengalir melalui 3 jalur  air lines pada Pfister . Kecepatan aliran udara berada antara 18 – 40 m/s untuk menjamin material dapat didischarge dari rotory scale.
Material yang masuk ke inlet Pfister akan diteruskan ke daerah   penimbanga ( weighing section ) . Di dalam daerah penimbangan terdapat rotary scale yang mempunyai segmen – segmen sebagai tempat masuknya material dalam proses penimbangan . Segmen – segmen ini nantinya akan diisi oleh material fine coal yang diekstrak dari prehopper. Rotary scale  berputar dengan kecepatan tertentu. Kecepatan putar pada rotary scale ditentukan oleh speed (kecepatan) motor yang terletak di bawah rotary scale .          
Pengontrolan kecepatan putar motor tergantung pada berat material yang ada di daerah penimbangan ( weighing section) pada rotary scale. Jika material yang mengisi segmen (secara keseluruhan segemen) pada rotary scale telah telah mencapai batas yang telah ditentukan sebagai input pada Pfister (set point), maka kecepatan putar motor akan melambat ( jumlah rpm berkurang ). Sebaliknya jika berat material yang mengisi segmen pada rotary scale belum memenuhi set point, maka putaran motor akan semakin cepat (rpm meningkat) sampai batas set point terpenuhi. Setelah set point terpenuhi kecepatan putar motor akan disesuaikan untuk menjaga set point selalu terpenuhi.
            Berat material dalam daerah penimbangan (weighing section) pada rotary scale diukur oleh sensor load cell yang terletak pada bagian frame atas pada Pfister. Sinyal yang dikeluarkan oleh sensor load cell akan sebanding dengan berat material pada daerah penimbangan (weighing section) . Sinyal yang dikeluarkan load cell dikirim ke PLC MSR 1A untuk dilakukan pembacaan hasil pengukuran dan melakukan proses pengontrolan. Berat material yang terbaca oleh PLC MSR 1A akan dibandingkan dengan set poin yang dimasukkan oleh operator. PLC MSR 1A akan mengirim sinyal kontrol ke motor untuk mengatur kecepatan putar motor berdasarkan  hasil perbandingan antara berat yang terbaca oleh load cell dengan input set point yang diinginkan .
                           Gambar 4.2. Prinsip Kerja Pfister
Material fine coal yang ditembakkan ke dalam kiln burner dari Pfister sangat diupayakan mempunyai laju keluaran yang konstan ( feed rate constan ). Hal ini bertujuan untuk menjaga kelancaran proses pembakaran sehingga kegiatan produksi  pabrik berjalan dengan baik.
Untuk mendapatkan nilai feed rate yang konstan pada Pfister, maka rotating speed  (kecepatan motor yang memutar rotary scal ) akan dibuat berbanding terbalik dengan berat (weight) material dalam rotary scale.
Dalam perhitungan produksi :
                                    Rotary speed  ~  feed rate  /  weight
                                    Feed rate  =  konstan
Untuk mendapatkan nilai feed rate yang diinginkan, digunakan rumus  :
                        X  =  ( BB /1.08 ) x ( TA / 60 )
Dimana :
                        X      =  feed rate ( t/h )
                        1.08  =  konstanta Igp
                        TA    =  speed motor (Hz)
                        BB    = momentary load %    

Sumber :  Hasil Kerja Praktek di PT. Semen Padang Biro Pengontrolan dan Instrumentasi






1 komentar:

  1. selamat siang,,saya seorang mahasiswa unsri yang sedang KP di PT.SEMEN BATURAJA,,kebetulan juga membahas tentang pengontrolan Pfister..
    yang ingin saya tanyakan, apakah input setpoint pfister dari PLC dimasukkan secara manual oleh operator atau ada interlocking ke sensor temperatur pada kiln burner sehingga prosesnya belangsung automatik???

    terima kasih ats penjelasan anda diatas sehingga dpt membantu dlm penulisan laporan saya :)

    BalasHapus